PAGAR : PEMBATAS DAN PELINDUNG NAN ASRI
Fungsi pagar yang paling utama adalah untuk membatasi dan melindungi daerah lahan yang menjadi properti Anda. Karena fungsinya yang melindungi, seringkali pagar dibangun sangat tinggi dan tebal membentengi properti, bahkan sengaja dibuat untuk menciptakan kesan keras, kaku, dan memusuhi lingkungannya. Padahal idealnya tinggi dan tebal pagar dirancang proporsional, sebanding dengan panjang dan lebar lahan, tinggi bangunan, dan jarak pagar ke bangunan.
Tidak dapat dipungkiri, di beberapa daerah di Indonesia jenis pagar yang tinggi dan membentengi masih menjadi pilihan yang tidak dapat dihindari karena faktor keamanan. Namun sekarang sudah banyak juga daerah yang bisa mengakomodasi pagar rendah dengan keberadaan portal, sistem one gate entry and out, ataupun pos satpam. Bahkan sekarang di perumahan tertentu ada peraturan yang mewajibkan penghuninya untuk menggunakan pagar yang rendah atau tanpa pagar untuk membuka kontak visual ke bangunan dan menciptakan kesan lapang.
Untuk menjaga kesatuan desain pagar dengan desain bangunan, pemilihan bahan pagar juga harus disesuaikan dengan bentuk dan bahan fasade bangunan. Pemilihan bahan pagar yang tepat selain mempengaruhi bentuk pagar juga dapat “mengoreksi” proporsi pagar, menciptakan kesan lebih pendek atau lebih tinggi, juga mengatur kontak visual ke bangunan dan lingkungan sekitarnya. Beberapa jenis bahan pagar yang umum digunakan adalah:
1. Logam
Pagar dari berbagai jenis logam seperti stainless steel, besi tempa, atau baja banyak digunakan karena selain kuat, bahan ini juga mudah dibentuk dan diberi finishing mengikuti gaya arsitektur bangunan. Pagar logam dapat berbentuk jalusi untuk memberi kontak visual, masif untuk memberi kesan kokoh, ataupun lembaran-lembaran berlubang untuk kesan minimalis.
2. Kayu
Pagar kayu dapat dipakai untuk menciptakan kesan hangat dan ramah. Pagar kayu dapat dibuat dalam bentuk lembaran papan, jalusi, atau bahkan lingkaran sesuai dengan bentuk penampangnya dan semuanya dapat disusun dalam berbagai macam konfigurasi vertikal, horizontal, ataupun seperti mozaic. Karena pagar adalah bagian rumah yang banyak terekspos cuaca, maka bahan kayu yang dipakai untuk pagar pun harus kayu yang kuat seperti kayu jati, atau kayu merbau dan diberi perawatan anti rayap.
3. Beton
Pagar beton sangat kokoh dan awet, kesan yang ditimbulkannya pun solid dan tertutup sehingga lebih cocok digunakan pada bangunan berhalaman luas agak tidak berkesan sumpek. Untuk memperlembut tampilannya, pagar beton dapat diberi finishing susunan bebatuan alam seperti batu apung, atau batu candi, juga sentuhan tanaman untuk menambah kesan organik.
4. Bambu
Untuk kesan vernakular atau tradisional, bambu dapat digunakan sebagai bahan pagar, baik sebagai material utama ataupun sekadar aksen. Batang bambu dapat digunakan secara utuh atau dipotong menjadi bilah-bilah bambu untuk membentuk bidang pagar. Untuk menjaga kekuatannya gunakan teknik sambungan yang benar dan hindari penggunaan paku untuk mencegah kerusakan serat bambu.
5. Tanaman
Pagar tanaman dapat dibentuk masif dan tebal menyerupai pagar tembok dari deretan semak untuk melindungi halaman Anda ataupun lembut dan mengalir dengan deretan tanaman pandan-pandanan ataupun bunga-bungaan untuk sekadar memberikan batasan wilayah.
Untuk sentuhan akhir yang lebih manis atau bahkan dramatis, berbagai aksesoris seperti lampu, kotak surat, ataupun nomor rumah dapat dipakai untuk melengkapi tampilan pagar Anda.
Dirangkum dan dikembangkan dari:
- seri rumah ide: pagar
Kolam Renang : Rekreasi dan Kesehatan di Halaman Sendiri
Bila ukuran halaman Anda cukup luas, tidak ada salahnya jika Anda mempertimbangkan untuk membangun kolam renang pribadi di halaman. Keberadaan kolam renang selain dapat menjadi tempat berolah raga juga dapat menjadi dan tempat berkumpul yang memperkuat sosialisasi antara Anda, keluarga, dan kerabat.
Ukuran dan bentuk
Walaupun sekilas terlihat hanya terdiri dari kolam tapi sebenarnya kolam renang juga terdiri dari deck area sebagai daerah transisi, juga filter dan pompa yang mengatur sirkulasi air kolam. Jadi perlu diperhatikan bahwa walaupun kolam renang bisa dibuat dalam ukuran sekecil 7x 3m, perlu lahan yang lebih besar dari ukuran kolam itu sendiri. Selain ukuran kolam, bentuk kolam juga mempengaruh efisiensi lahan. Dengan luasan yang sama, bentuk kolam persegi panjang akan memberikan ruang berenang yang lebih maksimal daripada bentuk kolam berbentuk oval, ginjal, ataupun bentuk-bentuk asimetris lainnya.
Konstruksi
Sedangkan berdasarkan jenis konstruksinya kolam renang dapat dibedakan menjadi kolam renang di dalam tanah, dan di atas tanah. Kolam renang di dalam tanah bisa dibuat dengan menggali, membangun dinding kolam, dan memasang material finishing seperti keramik, vinyl, ataupun fiberglass di dalam tanah. Sedangkan kolam renang di atas tanah biasanya dapat di beli jadi untuk dipasang di atas permukaan tanah. Dengan kolam di atas tanah, Anda dapat membongkar dan memindahkan kolam renang saat pindah rumah.
Pompa dan Filter
Selain ukuran, bentuk, dan jenis konstruksi, ada juga faktor sistem pompa dan penyaring air kolam yang harus diperhatikan karena air kolam harus selalu bergerak, dan mempunyai kadar PH 7,2 - 7,6 serta kadar alkaline 100-150 p.p.m. Konsultasi jenis dan pemasangan pompa dan filter yang paling tepat dengan ahli kolam Anda.
Aksesoris
Untuk melengkapi kolam renang, Anda dapat membangun decking area di sekitar kolam sebagai tempat Anda beristirahat dan bersantai. Decking area dapat dibuat dengan bahan kayu, semen, ataupun bebatuan dan menghiasnya dengan tumbuh-tumbuhan, kursi, dan berbagai aksesorinya sesuai dengan desain lansekap halaman Anda selama material yang digunakan tidak licin dan memudahkan pergerakan Anda di sekeliling kolam.
Dirangkum dan dikembangkan dari:
-www.bluehaven.com
-www.swimmingpool.com
Teras, Patio dan Carport Penegas Ruang Luar
Selain rumput dan pepohonan di halaman rumah Anda tentu juga ada teras, carport, jalan setapak menuju bangunan, atau kolam. Bagian-bagian tersebut dalam penataan lansekap disebut hardscape. Elemen hardscape seringkali lebih bersifat fungsional, seperti misalnya carport untuk memarkir kendaraan, jalan setapak untuk menghubungkan gerbang dengan bangunan dan jalur sirkulasi perawatan taman, atau teras dan patio sebagai ruang penerimaan dan berkumpul.
Walaupun bersifat fungsional, bukan berarti hardscape tidak dapat dibuat indah, bahkan hardscape sebenarnya merupakan bagian dari penataan lansekap dan harus dirancang menjadi satu kesatuan dengan elemen tumbuh-tumbuhan. Salah satu cara mengolah dan mengintegrasikan hardscape ke dalam penataan lansekap adalah dengan memilih bahan yang sesuai dengan konsep taman Anda. Beberapa yang dapat digunakan untuk hardscape adalah:
1. Beton
Beton cocok untuk semua gaya lansekap. Selain kuat dan tahan lama, beton juga fleksibel dapat dibuat menjadi berbagai bentuk dan digunakan untuk carport, teras, pijakan setapak, ataupun patio. Beton dapat dibeli dalam bentuk panel-panel dalam berbagai macam ukuran, ataupun dibuat langsung di halaman Anda. Beton juga dapat dikombinasikan dengan kerikil atau batu-batu alam kecil untuk menciptakan tekstur yang berbeda.
2. Keramik
Keramik yang digunakan untuk taman adalah kramik khusus outdoor yang permukaannya tidak berglasur. Seperti halnya beton, keramik juga cocok untuk hampir semua elemen hardscape. Keramik dapat disusun untuk membentuk berbagai macam pola lantai pada taman Anda, atau dikombinaskan dengan beton ataupun bebatuan.
3. Batu Alam
Batu alam lebih sering digunakan sebagai jalan setapak. Batu-batu alam besar dapat disusun seperti pijakan kaki membentuk pola tertentu di bidang berumput sebagai petunjuk arah langkah. Karena batu alam dijual dalam bentuk tidak beraturan, maka pilihlan ukuran dan bentuk alam yang Anda inginkan, juga potong dan rapikan dahulu sebelum dipasang.
4. Dak kayu
Kehadiran dak kayu di halaman dapat menimbulkan kesan yang lebih lembut dan hangat daripada beton ataupun keramik. Dak kayu biasanya digunakan untuk patio dan pool deck sebagai tempat untuk bersantai dan berkumpul.
Elemen hardscape juga dapat diperlembut dengan penambahan tanaman dalam pot, atau dengan pemasangan kanopi atau pergola. Apapun bahan hardscape yang dipilih pastikan bahan tersebut tidak licin agar tidak menggangu aktivitas di atasnya.
Dirangkum dan dikembangkan dari:
-Seri Rumah Ide: Simple Garden
-IDEA Inspirasi Desain: 37 gaya unik & cantik ruang luar
Segarnya Pekarangan Berumput, Berbunga dan Berbuah
Bangunan tanpa penataan lansekap yang baik akan terlihat kaku, gersang, dan ”terlepas” dari lingkungannya. Tumbuh-tumbuhan adalah salah satu elemen yang dapat melembutkan penampilan, menyegarkan, dan menyatukan bangunan dengan lingkungannya, oleh karena itu tumbuh-tumbuhan seringkali menjadi elemen utama dalam penataan lansekap.
Beberapa kelompok tanaman yang menjadi elemen lansekap utama adalah:
1. Rumput
Rumput bagi taman berfungsi seperti karpet pada ruang dalam. Rumput merupakan “alas” tempat Anda memadukan berbagai tanaman lain dalam komposisi landsekap. Rumput juga membawa kesan lembut dan segar pada halaman. Bahkan seringkali tanpa tumbuhan lain pun, halaman yang ditumbuhi rumput hijau dan rapi akan terlihat segar. Dalam memilih rumput untuk taman pertimbangkan aktivitas yang akan dilakukan diatasnya, pilih rumput jenis rumput yang lebih kuat seperti rumput gajah bila akan sering diinjak-injak.
2. Semak
Semak, baik yang hanya berdaun seperti adam’s needle dan alpine currant ataupun yang berbunga seperti semak mawar ideal digunakan sebagai pembatas atau pagar dalam desain lansekap. Semak biasanya ditaman berkelompok mengumpul bila ditujukan sebagai penarik perhatian atau berjejer untuk menunjukkan batas ataupun sebagai pengarah di jalan masuk ke bangunan Anda. Semak berbunga seperti semak mawar juga menjadi elemen penambah warna bagi taman Anda.
3. Pohon
Pohon pada desain lansekap sering dipakai sebagai peneduh atau sebagai titik fokus penataan taman. Pohon peneduh yang besar seperti pohon angsana dapat memayungi seluruh taman juga sebagian rumah Anda dan menciptakan suatu ruangan tersendiri dibawahnya. Ruang yang tercipta di bawah pohon ini dapat dimanfaatkan untuk meletakkan bangku taman atau tempat bermain anak.
Pohon Buah
Pohon-pohon buah seperti pohon jambu dan pohon mangga juga sering dipakai sebagai elemen lansekap, karena jenis pohon ini selain dapat berfungsi sebagai peneduh, juga dapat menjadi penanda pergantian musim. Hanya saja pohon ini cenderung meranggas pada musim panas sehingga halaman Anda jadi harus sering dibersihkan dari daun-daun yang berguguran. Anda juga perlu berhati-hati agar tidak kejatuhan buah.
Pohon Bunga
Pohon berbunga seperti pohon kamboja dan bougainville selain menjadi peneduh juga akan mempercantik taman Anda dengan bunga dan warna yang dihadirkannya. Bahkan pada saat bunga-bunganya berguguran pun dapat menciptakan nuansa dan warna tersendiri pada hamparan rumput Anda.
Selain tumbuhan yang langsung ditanam pada pekarangan, Anda juga dapat menambah elemen tumbuhan dalam pot-pot yang sekaligus dapat menjadi elemen aksesoris pada taman itu sendiri.
Untuk keserasian lansekap, perhatikan proporsi ketinggian dan fokus komposisi dari semua elemen yang ada. Sesuaikan ketinggian pohon, semak, dan rumput agar terlihat proporsional dan sesuaikan juga dengan ketinggian bagunan Anda. Usahakan agar penataan taman Anda mempunyai satu titik fokus dan komposisi warna dan tumbuhan tidak saling bertabrakan.
Dirangkum dan dikembangkan dari:
- Seri rumah ide: Simple Garden
- IDEA solusi praktis: Rumah Sejuk & Hemat Energi
Lapisan Demi Lapis Pelindung Semen
Kondisi iklim tropis seperti di Indonesia mempunyai ciri-ciri utama banyak cahaya dan panas matahari, curah hujan tinggi, dan kelembaban udara tinggi. Bagi bangunan, paparan cahaya matahari langsung secara terus menerus dapat memudarkan warna cat, curah hujan yang tinggi dapat mengakibatkan kebocoran ataupun rembesan, dan kelembaban udara yang tinggi menyuburkan pertumbuhan jamur dan lumut. Untuk mengantisipasi keadaan ini bangunan Anda, terutama pada bagian eksteriornya harus mendapatkan perlindungan khusus.
Perlindungan pada eksterior bangunan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1. Cat Eksterior
Berbeda dengan jenis cat yang digunakan di dalam ruangan, cat eksterior terbuat dari bahan khusus yang lebih tahan lama melindungi bangunan dari paparan sinar matahari dan serangan jamur dan lumut.
2. Waterproofing
Waterproofing adalah tindakan yang dilakukan untuk melindungi bangunan dari risiko rembes dan bocor. Pada eksterior, waterproofing dapat dilakukan dengan cara melapisi sisi luar bangunan seperti dak beton atau talang dengan cairan pelapis berbahan dasar tripolimer yang bisa dikuas ataupun disemprotkan.
3. Coating
Coating dilakukan pada cladding, kolam, ataupun air terjun yang terbuat dari batu alam untuk mencegah tumbuhnya jamur dan lumut. Cairan coating disapukan setelah batu alam terpasang. Lapisan coating berwarna transparan sehingga tidak mengubah penampilan ataupun warna batu alam dan menambah efek kilap.
4. Varnishing
Untuk elemen eksterior bangunan yang berbahan kayu, perlindungan dapat dilakukan dengan menyapukan cairan vernis. Elemen eksterior yang memerlukan perlindungan vernis antara lain kusen, pintu, dan kisi-kisi kayu. Lapisan vernis membuat kayu jadi mengkilap dan melindunginya dari kotoran, minyak, dan air.
Agar kesemua lapisan pelindung di atas dapat berfungsi dengan baik pastikan bidang pengaplikasiannya bersih dari kotoran, minyak dan air. Perhatikan juga petunjuk pemakaian juga petunjuk penyampuran atau pengenceran yang tertera pada kemasan produk-produk pelindung yang akan Anda gunakan.
Dirangkum dan dikembangkan dari:
-Serial Rumah: waterproofing
Aksentuasi Tampak Bangunan dengan Cladding
Tampak bangunan selain dibentuk oleh ruangan di dalamnya, posisi bukaan, dinding, bentuk atap, bentuk balkon, teras, ataupun kolom, dapat juga diaksentuasi dengan material penutup dinding (cladding). Selain memberikan ekspresi pada tampak bangunan, pemilihan material cladding yang tepat juga dapat melindungi bangunan dan mempengaruhi kenyamanan ruangan di dalamnya. Agar memberikan manfaat baik fungsional maupun estetis pada bangunan Anda, pemilihan material cladding sebaiknya memperhatikan desain bangunan, kondisi iklim, juga kemudahan perawatannya.
Beberapa material yang banyak digunakan dan cocok dengan iklim tropis Indonesia adalah:
1. Batu Alam
Ada berbagai jenis batu alam yang dapat digunakan sebagai cladding, seperti batu candi, batu andesit, batu poras, batu sala, dan batu karang pilang. Masing-masing batu tersebut mempunyai karakteristik tekstur, pori, dan warnanya tersendiri, ideal untuk menambah kekayaan tekstur, warna, dan “bobot” pada dinding. Batu-batu tersebut juga tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran sehingga dapat disusun atau dikombinasikan sesuai dengan konfigurasi tertentu membentuk bermacam-macam pola pada dinding.
2. Tanaman
Untuk menahan panas matahari dan menyaring udara kotor yang masuk ke dalam rumah, Anda dapat menutup dinding dengan tumbuhan. Untuk menutup dinding, selain tanaman merambat dapat juga digunakan rak yang ditanam ataupun digantung pada dinding dan diisi dengan pot-pot tanaman kecil.
3. Panel Baja
Untuk kesan industrialis ataupun modern, panel-panel baja dapat dipasang menutupi dinding luar bangunan Anda. Karena panel-panel baja dapat menimbulkan panas maka dalam pemasangannya perlu ditambah lapisan peredam panas, dan rongga sebesar 10-20 cm antara panel dan dinding.
4. Kisi-kisi kayu
Kisi-kisi kayu dapat dipasang di dinding ataupun di jendela. Berbeda dengan batu alam ataupun panel baja, kisi-kisi kayu tidak dipasang untuk menutupi dinding dengan rapat melainkan untuk memberikan aksentuasi dengan garis ataupun bayangan yang ditimbulkannya. Kisi-kisi juga dipasang untuk menghalangi dinding terkena cahaya dan panas secara langsung sehingga ruangan di dalamnya lebih sejuk.
Penggunaan bahan-bahan cladding di atas tentu dapat saling dikombinasikan satu sama lain juga dengan cat tembok eksterior dan disesuaikan dengan bentuk, tekstur, dan warna jendela, kusen, pintu, ataupun elemen lain yang menjadi bagian desain tampak rumah Anda.
Dirangkum dan dikembangkan dari:
- IDEA InspirasiDesain : 37 gaya unik & cantik ruang luar
- IDEA solusi praktis : Rumah Sejuk & Hemat Energi