EKSPOS KOLOM SEMEN DAN DESAIN
Author: Dyah Sunthy Satiti Wikan (Writer & Reporter - Laras Magazine)
Kehadiran semen dalam desain adalah konsekuensi struktur yang berpengaruh pada tampilan rumah dan ruang. Sebagai bagian dari struktur bangunan,kolom adalah elemen vertikal yang berpengaruh langsung pada desain. Kehadiran kolom secara persepsi juga memberikan rasa aman dan impresi kekuatan bangunan. Oleh karena itu penentuan dimensi kolom yg dipengaruhi oleh perhitungan struktur membawa banyak pengaruh pada kualitas dan bentuk ruang atau tampilan visual desain.
Material untuk membuat kolom selama ini dikenal sangat variatif dengan syarat kemampuan untuk menahan beban. Salah satunya adalah semen yang dicor menjadi kolom beton. Disinilah potensi semen bisa dieksplorasi dengan maksimal. Fleksibilitas karakter material yg dimiliki semen membuatnya mampu dibentuk dng ukuran,bentuk,dan dimensi yang hampir tanpa batas untuk kepentingan kekuatan struktur. Namun,selama ini kolom semen disikapi sebagai bagian dari bangunan yang harus di-finishing agar terlihat rapi. Sebagai elemen vertikal, kolom menjadi satu garis dalam desain yang memiliki kontribusi besar pada nuansa desain secara keseluruhan. Mengekspos permukaan semen yang sengaja dibuat kasar, atau bahkan membiarkan bekas-bekas cetakan beton membentuk tekstur menjadi salah satu pilihan desain yang memiliki keunikan.
Mengekspos ekspresi semen pada kolom-kolom juga mampu membuat elemen vertikal ini terlihat kontras dipadukan dengan dinding yang memiliki finishing rapi. Keseimbangan desain dan harmoni visual juga bisa dicapai dengan kepiawaian desainer untuk mengolah bentuk dan tekstur kolom. Bahkan dengan menghadirkan kolom, membentuk kesan ruang yang berbeda bisa dicapai tanpa harus membangun dinding atau partisi ruang diantaranya. Konsepsi meruang yang sebenarnya telah ada pada bangunan joglo diantara keempat sakaguru ini ternyata bukan tidak mungkin diterapkan pada desain dengan spirit modern atau minimalis.
Visual continuity yang terbentuk dengan pembatasan dengan kolom semen ini menjadi trik desain yang sangat aplikatif pada desain bangunan dengan luasan terbatas. Kesan luas dan lapang pada ruang kemudian menjadi semakin kuat ketika warna kolom semen ekspos abu-abu terlihat netral, soft, dan mampu berpadu dengan komposisi desain di ruang tersebut.
Pada aplikasi eksterior, ekspos kolom semen memiliki impresi kuat tentang kekokohan. Pada kolom inilah ruang gerak desain menjadi lebih luas untuk mengolah tata cahaya yang mengeksplorasi kualitas solid-void pada wajah bangunan pada malam hari. Fleksibilitas semen ekspos dan ekspresinya yang raw memberikan kontribusi kualitas beragam tergantung pada bentuk dan penyelesaian tekstur kolom semen. Nuansa elegan, eklektik, klasik, atau bahkan minimalis modern mampu dibentuk oleh keputusan desain mengekspos kolom semen. Penghematan biaya untuk finishing kolom semen menjadi pilihan bijak yang juga mengedepankan kualitas craftmanship pada proses pembangunan yang tetap peduli akan kualitas artistik desan bangunan. Saatnya membuka mata lebih lebar untuk eksplorasi bentuk dan tekstur kolom semen untuk diekspos dalam komposisi desain. (SUN)
RAMP SEMEN UNTUK SIRKULASI INDOOR
Author: Dyah Sunthy Satiti Wikan (Writer & Reporter - Laras Magazine)
INTRO: Mengganti tangga dengan ramp dari semen cor dalam desain interior adalah alternatif bijak untuk akses sirkulasi yang aman dan nyaman.
Memiliki rumah bertingkat atau membangun rumah di atas lahan berkontur membutuhkan pengolahan sirkulasi dan akses ruang yang nyaman. Menghasilkan desain dengan tangga atau menyikapi perbedaan ketinggian level ruang dengan penghubung beberapa anak tangga adalah konsekuensi logis yang biasanya diterapkan. Cara ini ternyata cukup aman, nyaman, tetapi konvensional.
FUNGSI. Area tangga tidak hanya menjadi ruang sirkulasi, tetapi juga berfungsi sebagai transisi antara ruang-ruang bersifat publik dan semi publik di lantai bawah serta ruang-ruang yang lebih privat di lantai atas. Transisi ini kemudian membentuk sequence yang membuat peralihan tersebut lebih bisa dinikmati. Di sinilah ramp dari semen cor membawa wacana baru untuk sirkulasi dan kualitas ruang transisi tersebut.
Ramp biasanya diaplikasikan pada ruang-ruang luar seperti carport dan pencapaian ke teras depan rumah. Elemen ruang ini juga banyak digunakan di bangunan publik sebagai jawaban desain terhadap kepedulian terhadap akses bagi pada pengguna kursi roda. Namun, sudah saatnya ramp dari semen cor disikapi sebagai elemen sirkulasi baik indoor atau outdoor yang memiliki kontribusi artistik pada kualitas ruang. Sebuah keunikan yang tidak bisa dicapai oleh kehadiran tangga.
Menurut fungsinya, ramp dari semen cor menyerupai tangga. Bentuknya yang mengadaptasi kemiringan tangga dengan derajat yang lebih landai memberikan kenyamanan bagi pengguna kursi roda atau orang sehat untuk melaluinya. Ketika tangga menjadi halangan bagi pengguna dengan keterbatasan gerak dan usia, ramp memberikan kemudahan. Oleh karena itu, rumah yang menyikapi perbedaan ketinggian level lantai dengan ramp menjadi lebih sustainable (jangka panjang) dan tetap nyaman dihuni ketika pemilik telah lanjut usia.
ARTISTIK MERUANG. Secara artistik, ramp dari semen cor memiliki segala kualitas artistik yang dimiliki oleh permukaan semen ekspos. Memiliki warna netral dengan tampilan yang tidak merata memberikan sentuhan raw (mentah) yang justru berkarakter di antara material lain yang hadir dengan finishing: durabilitas, tekstur yang bisa disesuaikan kebutuhan, ekonomis, dan sesuai dengan beragam gaya desain.
Sementara itu, ruang menjadi lebih unik dengan transisi yang terasa lebih halus. Dua ruang yang memiliki perbedaan ketinggian seakan disatukan dan mengalir dengan kemiringan ramp yang landai. Ruang ke ruang menjadi lebih interaktif dengan kehadiran ramp yang merubah dinamika meruang. Bentuknya yang simpel dan polos memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi ekspresi material lebih banyak, sehingga ramp dari semen cor memiliki pengaruh signifikan terhadap suasana dan karakter ruang.
Ketika kontribusi pada kualitas dan transisi antar ruang begitu besar, ramp dari semen cor ini menjadi pilihan bijak untuk menyikapi perbedaan ketinggian ruang. Derajat landai yang lebih rendah daripada tangga menjadikan elemen sirkulasi ini lebih aman dan lebih nyaman. Sirkulasi yang mengalir dari ruang ke ruang akhirnya menjadikan seluruh bagian rumah menjadi dinamis, interaktif, dan terasa sangat homey.
CAHAYA PADA DINDING SEMEN
Author: Dyah Sunthy Satiti Wikan (Writer & Reporter - Laras Magazine)
INTRO: Cahaya matahari yang berlimpah di alam tropis menyimpan potensi artistik bagi kualitas ruang di hunian tropis.
Hidup di belahan dunia yang beriklim tropis bisa memanfaatkan cahaya matahari yang berlimpah. Kebutuhan akan pencahayaan ruang di siang hari menjadi begitu mudah dipenuhi. Disinilah inti dari kaidah desain bangunan di iklim tropis.
Pencahayaan fungsional bagi setiap ruang yang mewadahi aktivitas pengguna bisa dicapai dengan menghadirkan bukaan-bukaan seperti kisi, kisi, skylight, pintu dan jendela kaca. Potensi eksplorasi cahaya alami dari matahari ini dikenali potensinya untuk menghadirkan sentuhan artistik dan detail-detail unik dalam desain yang memperkaya nuansa ruang.
Pemilihan semen ekspos sebagai ekspresi para bidang dinding pembentuk ruang merupakan media terbaik dalam eksplorasi artistik yang mempertemukan dinding semen dan pola bayangan-cahaya. Pemanfaatan segala jenis tekstur dan pengolahan dinding semen ekspos pada akhirnya akan diuntungkan oleh terciptanya efek visual yang impresif ini.
Dinding semen ekspos yang panjang dan flat akan mengalami transformasi tampilan visual dari efek kontrasnya pola pantulan cahaya dan bayangan. Dengan memanfaatkan potensi arstistik ini, desain bisa menjadi lebih sederhana dan simpel tanpa kehilangan kemewahan akan performa visual yang artistik dan berkarakter.
Menghadirkan bias-bias cahaya pada dinding semen ekspos menjadi satu cara jitu untuk semakin menambah nilai plus dari ekspresi material ini. tanpa harus menggunakan banyak jenis material atau beragam komposisi tekstur dan warna, desain rumah tropis yang memanfaatkan semen ekspos tetap memiliki greget dan karisma.
Dinding semen ekspos yang awalnya terlihat polos bisa berubah menjadi dinamis dan ekspresif ketika perubahan posisi matahari dan cuaca merubah karakter cahaya matahari. Perubahan karakter di pagi dan sore ini menghasilkan bayangan pada dinding semen yang bergerak, berubah, meredup dan terkadang menguat. Disinilah ruang merasakan perubahan sensasi.
Menangkap semua efek dari fenomena alami ini hanya membutuhkan bidang dinding semen ekspos yang siap menangkap bias cahaya dan bayangan. Permukaan semen pun menjadi lebih atraktif dengan pola bayangan yang berubah sejalan dengan waktu. (SUN)
FRESH LOOK : KOMBINASI SEMEN EKSPOS DENGAN TANAMAN
Author: Dyah Sunthy Satiti Wikan (Writer & Reporter - Laras Magazine)
INTRO : Menciptakan tampilah visual yang fresh dalam desain rumah adalah salah satu langkah mewujudkan rumah ideal.
Setiap orang memiliki criteria yang beragam mengenai rumah idealnya, tetapi semua criteria tersebut bertujuan menghadirkan kesejukan, kenyamanan, dan perlindungan bagi pemilik rumah. Perasaan itulah yang lebih dikenal dengan feeling at home, sekaligus menjadi acuan bagi setiap individu beradaptasi dan mengenali kondisi ideal yang sesuai dengan karakternya.
FRESH LOOK. Manusia modern yang selalu disibukkan dengan aktivitas seharian dan kondisi lingkungan yang penuh polusi membutuhkan rumah sebagai tempat bersantai untuk menyegarkan tubuh dan pikiran. Desain kemudian dituntut untuk menghasilkan tampilan yang fresh dengan suasana yang lebih santai.
Disinilah dinding semen kembali menunjukkan potensinya. Warna abu-abu dan ekspresi raw yang terlihat netral ternyata mampu menjadi salah satu komponen desain yang menciptakan tampilan fresh. Baik di interior maupun di eksterior, kehadiran dinding semen menguatkan kesan fresh yang didapatkan dari kehadiran tanaman. Bentuk-bentuk daun dan warna kehijauan yang beragam ternyata menjadi semakin menonjol dan kuat bila diletakkan di depan dinding semen ekspos.
Menciptakan tampilan fresh pada setiap bagian rumah tidak hanya dengan memanfaatkan tanaman berdaun hijau saja. Tanaman dengan beragam warna lainnya merah, kuning, atau mix dan tanaman berbunga juga mampu menciptakan sebuah ekspresi visual yang unik ketika dikombinasikan dengan permukaan semen ekspos.
Dengan menghadirkan dinding semen ekspos, tampilan desain yang fresh begitu mudah diwujudkan. Karakter semen yang fleksibel menjadikan material ini mampu menyesuaikan tuntutan desain. Dengan formula kombinasi dinding semen dan tanaman, desain tetap memiliki ruang untuk menghadirkan impresi feminine atau maskulin. Dalam hal ini, pemilihan jenis tekstur dinding semen, jenis tanaman, dan bentuk-bentuk yang membentuk desain tersebut menjadi aspek penentu.
MENGAPA SEMEN EKSPOS. Menghasilkan kesan fresh look memang bisa dilakukan dengan mengaplikasikan beragam jenis material. Namun, semen memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan material lain. Salah satunya adalah fleksibilitas material semen yang membuat segala aplikasi menjadi begitu praktis dan mudah. Kesan netral yang didapatkan oleh semen ekspos sekaligus juga mengadopsi ekspresi alam, sehingga ketika dipertemukan dengan hijau daun pepohonan, nuansa alam inilah yang menghasilkan sensasi fresh.
Di sisi lain, semen ekspos terbukti sangat ekonomis. Dengan harga yang tidak mahal, permukaan semen ekspos memiliki banyak potensi. Oleh karena itu, memilih semen ekspos menjadi ekspresi material dalam desain adalah pilihan yang bijak. Keunggulan lain terletak pada kemampuan semen ekspos untuk tampil elegan dan atraktif dalam komposisi desain. Tampilah fresh yang dihasilkan juga tidak bisa dicapai oleh material yang jauh lebih mahal.
Dengan desain yang menampilkan ekspresi fresh di ruang-ruangnya, rumah ideal bisa diwujudkan dan mampu memberikan sensasi feeling at home yang diharapkan. Semuanya menjadi praktis dan mudah sehingga kenyamanan ideal pun bukan menjadi impian yang sulit diwujudkan. Memanfaatkan semen ekspos dan mengombinasikannya dengan beragam warna tanaman adalah formula untuk menghasilkan kualitas visual yang nyaman. Menghadirkan fresh look menjadi sangat mudah dan praktis. (SUN)
MENDEKORASI DINDING SEMEN
Author: Dyah Sunthy Satiti Wikan (Writer & Reporter - Laras Magazine)
Dinding semen selalu meninggalkan kesan unfinished, tetapi mendekorasinya justru menghasilkan tampilan visual yang unik dan berkarakter.
Selama ini, dinding kita kenal harus memiliki lapisan finishing di atas permukaan semen. Namun, kreatifitas dan dorongan untuk mencari ekspresi material yang baru membawa semen menjadi elemen artistik dalam desain. Awalnya, dinding semen mungkin mendobrak kenyamanan kita karena tak terbiasa dengan warna abu-abu dan kesan raw (mentah). Justru disinilah letak kelebihan dinding semen.
POLOS JADI MEWAH. Warna abu-abu berkesan netral dan bisa dikombinasikan dengan warna apapun. Oleh karena itu, jangan meremehkan dinding semen polos yang memiliki potensial besar untuk menghasilkan tatanan interior yang unik dan bernilai artistik tinggi. Dinding semen selalu menonjolkan apapun yang diletakkan di depannya. Ekspresi material ini menjadi sangat ekonomis karena dengan sedikit usaha untuk mendekorasinya, dinding semen berubah menjadi ekspresi visual yang eksklusif dan mewah.
EKONOMIS DAN FLEKSIBEL. Aplikasinya tidak terbatas hanya pada tatanan interior rumah. Desain retail juga bisa memanfaatkan material ini sebagai pilihan bijak yang sangat ekonomis. Latar dinding semen mampu menonjolkan produk-produk yang didisplay. Material ini tidak hanya memiliki warna yang netral, tetapi juga bukan elemen desain yang bersifat trendy atau sementara.
Permukaan dinding yang tahan lama baik dari kekuatan material hingga pengaruh yang kuat pada desain memungkinkan desainer atau pemilik untuk merubah desain hanya dengan mengganti dekorasinya. Apakah itu nuansa bold dan maskulin, formal, feminin, atau fun dan colorful, semuanya bisa dicapai dengan mudah.
Tidak hanya terbatas pada nuansa atmosfer ruang, beragam impresi desain bisa juga dicapai. Desain minimalis, modern maksimalis, klasik, natural tradisional, atau vintage bisa dibentuk di ruangan yang berdinding semen. Inilah bukti bahwa dinding semen adalah pilihan desain yang sangat ekonomis, fleksibel, dan sustainable.
IDE. Mendekorasi material dinding ini pun bisa sangat sederhana. Dengan meletakkan sebuah kursi dan lukisan sudah merubah kesan visual dinding tersebut. Kolase dari potongan kertas kado juga bisa jadi ide unik yang fun dan dinamis. Ide dan kreatifitas bisa berkembang sangat luas dan banyak. Seperti bunglon, permukaan dinding semen mampu menyerap apapun yang dipilihkan dan menghasilkan tampilan desain mewah dan unik tanpa kehilangan keunggulannya yang ekonomis. (SUN)
FURNITURE DARI SEMEN
Author: Dyah Sunthy Satiti Wikan (Writer & Reporter - Laras Magazine)
Di antara begitu banyak desain furnitur dan beragam inovasi pemanfaatan material, semen muncul membawa sebuah wacana baru yang menarik. Furnitur dari semen memang bukan hal yang familiar seperti kayu atau besi. Bahan yang lebih dikenal untuk tembok atau lantai ini ternyata bisa dimanfaatkan menjadi furnitur dengan desain yang artistik dan elegan. Inspirasi ini membawa paradigma baru terhadap kegunaan material semen.
EKSTERIOR. Di ruang luar atau taman, banyak kita temui bangku-bangku semen dengan beragam bentuk dan ukuran. Pemanfaatan di ruang luar ini sangat memungkinkan karena material semen mampu memberikan ketahanan yang cukup baik terhadap perubahan cuaca dari terik matahari hingga hujan.
Berada di antara hijau dedaunan, material semen tampil menonjol dan menjadi menarik dengan beragam alternatif desain. Fleksibilitas ini ditunjukan semen dengan kemampuan mengikuti bentuk desain apapun. Fleksibilitas dan ketahanan (durability) ini menjadikan semen alternatif bijak untuk kebutuhan furnitur di ruang luar.
INTERIOR. Kreatifitas dan inovasi ikut berkembang ketika desain interior lebih terbuka menerima kehadiran material baru dalam tatanannya. Semen menjadi layak untuk hadir memperkaya nuansa ruang. Eksplorasi pun membawa semen tampil menjadi furnitur dengan beragam fungsi. Meja, kursi, bangku panjang, tempat tidur, bedside table, hingga ke kitchen dan bathroom cabinet menjadi media untuk mengekspos semen sebagai furnitur. Kesan raw tetap hadir dan menonjol ketika dikomposisikan dengan elemen interior lainnya.
PLUS POINT. Furnitur semen ini juga menjadi focus visual yang tampil dinamis di antara desain interior dengan style apapun. Dari bentuk geometris seperti kubus, silinder, bola, atau prisma, hingga desain furnitur penuh ornamen dan pengolahan bentuk mampu dihadirkan berkat fleksibilitas semen yang sangat mudah diolah. Konsekuensinya furnitur ini memiliki begitu banyak plus point. Selain secara visual yang menarik, artistik, elegan, dan juga berkesan trendi, biaya produksi furnitur ini juga sangat ekonomis.
Dengan perencanaan dan perancangan yang kreatif, setiap orang mampu untuk menciptakan furnitur yang sesuai dengan selera pribadi dan berfungsi dengan baik. Seperti bentuk simpel silinder yang dengan begitu mudah dibuat tetapi tampil begitu menarik dengan dihiasi vas bunga di atasnya. coffe table, nakash, atau fungsi lainnya bisa dihadirkan dengan beragam desain.
Kenyamanan bukan hanya berupa tampilan visual yang artistik dan trendi, tetapi secara ergonomik furnitur ini juga bisa dibentuk dengan penyesuaian dimensi pada detail-detailnya. Ide menarik sebuah bentuk sofa dari semen hanya perlu menambahkan bantal sofa dengan warna atraktif untuk menjadikannya sebuah furnitur bagi ruang santai di rumah.
PRAKTIS DAN TAHAN. Material semen sudah pasti memberikan banyak kemudahan kepada penggunanya. Furnitur ini membutuhkan perawatan yang jauh lebih simple dan tanpa perlakuan khusus. Ketahanan furnitur ini juga bias diandalkan. Tidak ada rayap atau hama yang mengganggu performa furnitur semen ini. Permukaan semen pun semakin lama menjadi semakin menarik dan kokoh. Penggunaan dan gesekan pada permukaan ternyata menghaluskan dan menguatkan karakter.. Oleh karena itu memilih semen untuk dibentuk menjadi furnitur justru sangat praktis dan menguntungkan.
PEDULI LINGKUNGAN. Di sisi lainFurnitur semen ini juga mencerminkan rasa peduli pada lingkungan. Furnitur yang selama ini banyak memanfaatkan kayu dari hutan paru-paru dunia bisa dikurangi. Furnitur semen ini pun akhirnya mampu menggantikan banyak furnitur yang selama ini selalu dibuat dari kayu. Begitu banyak kelebihan dan kemudahan yang bisa dirasakan jangka panjang dan pendek ketika memutuskan untuk membuat furnitur dari semen. Ketika hidup modern menjadi lebih praktis dan simple, furnitur juga harus menjadi lebih praktis, dan trendi. Namun, semua itu dicapai tanpa harus mengorbankan aspek desain, tampilan visual, dan biaya produksi yang ekonomis. untuk mengurangi penggunaan material kayu yang ditebang dari alam. Oleh karena itu, wacana semen menjadi furnitur punya banyak manfaat, yaitu praktis, peduli lingkungan, ekonomis, dan sekaligus juga trendi. (SUN)
MANFAATKAN WARNA DAN TEKSTUR SEMEN
Author: Dyah Sunthy Satiti Wikan (Writer & Reporter - Laras Magazine)
INTRO. Mengekspos semen memungkinkan desain hadir dalam beragam alternatif bercita rasa tinggi yang memanfaatkan warna semen dan variasi tekstur.
Dunia desain interior dan arsitektur tidak pernah terlepas dari idiom warna dan tekstur. Melalui kedua aspek tersebut, desainer atau arsitek berimajinasi dengan kreatif untuk memberikan kualitas desain yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan kenyamanan pengguna ruang.
IMPRESI. Kenyamanan pengguna ruang tidak hanya secara fisik melalui ruang dengan bentuk fisiknya, tetapi juga kenyamanan rasa yang muncul dari kesesuaian impresi desain dengan karakter pengguna ruang. Inilah bentuk interaksi intens antara bidang-bidang fisik ruang dan kegiatan pengguna ruang, sehingga warna dan tekstur menjadi bagian penting dalam desain yang selalu dipengaruhi oleh tren dan cita rasa.
Dahulu ekspos semen berkesan murah, tidak artistik, dan seakan belum selesai dibangun. Perubahan sudut pandang yang mempengaruhitren membawa sebuah kosakata baru dalam pemanfaatan semen dalam desain. Mengekspos semen bahkan berkesan unik, artistik, natural, dan sophisticated. Kreatifitas para desainer mengolah ekspos material ini berhasil merubah paradigma semen hanya sebagai bahan bangunan untuk kekuatan struktur bangunan.
Desain arsitektur atau interior yang memanfaatkan semen untuk diekspos memberikan kenyamanan pada biaya konstruksi. Membiarkan dinding semen tanpa sapuan cat atau material finishing lainnya berarti penghematan dana yang cukup signifikan. Penampilan permukaan semen yang netral menjadikan material ini cukup fleksibel diaplikasikan dalam beragam gaya desain. Memutuskan mengekspos semen menjadi keputusan bijak dengen kenyamanan yang optimal.
WARNA. Di pasaran terdapat semen dengan beragam warna. Jenis semen inilah yang biasanya digunakan untuk nat (isian) antar keramik. Sementara, istilah semen secara awam lebih mengarah pada semen portland yang butirannya berwarna abu-abu. Perbedaan warna yang mungkin muncul dalam aplikasi semen dipengaruhi oleh seberapa banyak kadar campurannya, semisal pasir dan air. Oleh karena itu, warna bukan indikasi kekuatan dari material semen.
Keunikan material semen ketika mengering adalah warnanya yang tidak merata. Warna dominan abu-abu menjadikan material ini tidak menyulitkan penggunaan warna tertentu dari furnitur atau pengisi ruang. Desain interior memanfaatkan warna semen untuk memberikan dinamika dalam atmosfer ruang. Ruang tidak dibiarkan terasa kosong, steril, dan membosankan, tetapi memiliki sentuhan kehidupan yang menjadikan ruang terasa lebih manusiawi dan lebih mendekati persepsi akan kenyamanan.
Sementara arsitektur memanfaatkan karakter warna ini untuk berinteraksi dengan warna-warna alam di lingkungan sekitar. Sebuah usaha untuk menciptakan nuansa keselarasan antara bangunan dan lingkungan sekitar. Kesan awal yang seakan bersifat industrial dan raw (mentah) berubah sejalan dengan waktu, ketika berinteraksi dengan iklim dan cuaca. Karakter warna semen pun menguat, elegan, dan lebih bercerita.
TEKSTUR. Selain warna, semen mampu menghasilkan beragam tekstur dari ekspresi tekstur yang sederhana tetapi unik hingga tekstur artistik dengan cita rasa yang tinggi. Masa ketika dinding di-aci agar menghasilkan permukaan yang halus dan rapi sudah tidak mutlak dilakukan. Saat ini dinding kasar sebelum di haluskan menjadi referensi untuk menghadirkan tekstur kasar tersebut sebagai hasil akhir. Dari sini tercipta beragam tekstur semen dengan memanfaatkan alat-alat praktis di sekeliling kita.
Eksplorasi desainer dan arsitek pada aplikasi tekstur dari semen ini memberikan kontribusi besar bagi kosakata desain. Tekstur bergaris-garis, goresan tak teratur, melingkar-lingkar, dan masih banyak lagi ekspresi tekstur yang bisa dibentuk dari semen. Tidak hanya berhenti pada penggunaan kuas, patahan triplek, sisir, atau tangan, tetapi beragam teknik aplikasi semen pada dinding berhasil menambah alternatif tekstur. Untuk desain yang lebih natural, desainer bahkan memanfaatkan daun, batu, atau telapak kaki untuk menguatkan nuansa tersebut.
Semua itu membutuhkan kreatifitas, keberanian, dan citarasa yang tinggi untuk memilih ekspresi warna dan tekstur yang proporsional dalam komposisi desain kompleks. Aplikasi tekstur semen ini juga tidak terbatas pada dinding saja, tetapi lantai, langit-langit, dan jalan setapak juga menjadi media yang memungkinkan untuk menghadirkan tekstur semen yang unik dan berkarakter.
Pemilihan material pendamping ekspos warna dan tekstur semen ini tentu saja memiliki peranan penting dalam keberhasilan desainer memberikan desain yang mendekati kenyamanan pengguna. Kenyamanan secara fisik, visual, dan rasa. Sementara itu tidak membutuhkan bidang yang luas untuk mendapatkan efek yang signifikan dari warna dan tekstur semen. sebagai aksentuasi, semen juga bisa menjadi fokus visual. Dalam hal ini perencanaan secara detail, komprehensif, dan proporsional diperlukan agar semen yang ditampilkan bisa memberikan impresi yang optimal dan well designed pada arsitektur atau interior. Dengan kreatifitas dan citarasa yang tinggi, mencari tektur semen yang baru sungguh tidak terbatas. (SUN)
PENGARUH EKSPOS SEMEN DALAM DESAIN
Author: Dyah Sunthy Satiti Wikan (Writer & Reporter - Laras Magazine)
Saatnya semen hadir lebih ekspresif untuk memperkaya desain.
Memanfaatkan material semen dalam bangunan sudah menjadi keharusan. Sejalan dengan perubahan tren dan berkembangnya inovasi dalam desain, material ini mendapatkan perlakuan yang berbeda. Menyembunyikan kehadiran material semen di balik sapuan cat tembok, wallpaper, atau bilah-bilah kayu tidak lagi menjadi batasan sebuah desain memperlakukan semen. Kejenuhan desain telah mendorong desainer dan arsitek untuk lebih berani bereksperimen dengan mengekspos material dengan lebih jujur.
EKSPOS SEMEN. Nama-nama arsitek terkenal sudah memposisikan material ini menjadi bahasa desain yang artistik dan berkarakter. Le Corbusier dari era modernisme hingga seorang Romo Mangun, telah menghadirkan material semen sebagai salah satu elemen dari eksplorasi tektonika didalam desain mereka. Semen yang telah diolah menjadi beton juga menjadi bahasa desain yang telah banyak dimanfaatkan dalam desain masa kini. Arsitek Jepang Tadao Ando, hingga Yori Antar mempopulerkan bahasa material ini menjadi wacana baru untuk mencapai sebuah desain yang sophisticated (mewah-lux) tanpa harus memanfaatkan material yang serba mengkilat dan di-finishing sempurna.
Sebagai material yang layak tampil menjadi solusi artistik dalam desain, semen memiliki karakter yang fleksibel. Hal ini memudahkan desainer untuk membentuk, mencetak, menghadirkan beragam tekstur, serta memfungsikannya lebih dari sekedar pembentuk kolom-dinding dan perekat batubata. Karakter fleksibel ini yang juga memudahkan ekspresi semen untuk dikombinasikan dengan material industrial seperti stainless steel, kaca, dan granit serta material natural seperti kayu, bambu, dan batu alam.
EFEK VISUAL. Pengaruh ekspos semen dalam desain bisa langsung dirasakan secara visual. Semen yang tidak menghasilkan warna yang rata membawa impresi raw (mentah) dan bold (keras dan kuat) ketika diterapkan pada sebuah komposisi desain. Karakter warnanya yang bersifat netral juga bisa dimanfaatkan menjadi warna dominan yang menjadi background dari elemen tata interior. Bagi tampak bangunan, dinding semen ekspos bisa menguatkan garis-garis desain melalui komposisi kontras dengan material jendela, pintu, dan komposisi bentuk bangunan. Namun, kemampuan semen untuk hadir dalam beragam ekspresi tekstur juga bisa menjadi sebuah foreground. Sebuah sentuhan unfinished sebagai aksentuasi di antara ekspresi material lain.
Dalam desain formal atau desain yang bergaya minimalis, ekspos semen membawa sebuah jeda visual yang mengurangi kekakuan dan kesan monoton. Kemudian ketika semen dibiarkan hadir dengan kasar dengan karakter tekstur yang tidak berpola, maka keseluruhan komposisi desain yang bergaya minimalis, clean cut, dan geometris menjadi terasa lebih human (manusiawi). Jika dahulu orang menyukai dinding yang diaci dengan halus, saat ini semen telah diperlakukan lebih ekspresif sehingga banyak dinding yang kini hadir kasar tanpa acian. Selain unik, pengaruhnya pada keseluruhan desain sangat kuat sekaligus memberikan rasa lebih nyaman secara visual. Pertemuan komposisi dari unfinished dan finished material seperti Yin dan Yang dalam persepsi tektonika yang berimbang. (SUN)