

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, Jakarta kerap dilanda banjir. Bencana yang tadinya menyerang di bulan-bulan tertentu yang angka curah hujannya tinggi itu lambat laun berubah menjadi hal yang biasa dan pasti terjadi tiap kali hujan turun dalam waktu sehari semalam.
Jika awalnya bencana banjir terjadi akibat pintu air di beberapa titik yang berrsinggungan dengan pintu air menuju dalam kota Jakarta sudah melebihi ambang batas normal, sekarang ini banjir bisa terjadi kapan saja. Saat hujan deras jatuh-meski hanya dalam waktu yang singkat-beberapa wilayah Jakarta dapat dipastikan terendam banjir.
Biasanya, banjir melanda pemukiman penduduk yang padat dan bersanitasi kurang baik. Mengerikan sekali, bukan?
Kalau mau dirunut-runut, ada banyak sekali kesalahan manusia yang menyebabkan banjir datang menyerang. Kondisi Jakarta yang tak lagi memiliki persentase yang seimbang antara ruang terbuka hijau dengan area pemukiman dan bangunan membuat daerah resapan air kian menghilang. Daerah resapan air menghilang, kemampuan tanah untuk dapat mengikat dan menyimpan air pun ikut hilang. Akibatnya, air yang datang dalam jumlah besar itu tak lagi bisa diserap tanah hingga akhirnya terjadilah banjir.
Kita dapat membantu air agar dapat tertangkap dan tersimpan untuk kembali terserap ke dalam permukaan tanah dengan menghadirkan sumur resapan. Kebijakan pemerintah sebenarnya telah mengatur tentang persoalan macam itu. Pemda DKI sendiri, contohnya, sebenarnya sudah mengharuskan setiap bangunan yang akan mengajukan permohonan mendirikan bangunan untuk melengkapi lahan tersebut dengan sumur resapan, tanpa terkecuali.
Meskipun ada praktiknya masih ada pihak-pihak tertentu yang lalai dan menganggap kebijakan tersebut bukanlah hal yang penting, keberadaan sumur resapan tetap merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh para pemohon Izin Mendirikan Bangunan (IMB), pengguna sumur dalam, bangunan berpondasi tiang pancang, industri yang memanfaatkan air permukaan dan pengembang yang berlahan cukup luas.
Dalam lingkup lebih kecil dan lebih sederhana, keberadaan sumur resapan dapat dipenuhi dengan membuat lubang biopori. Biopori merupakan teknik pembuatan sumur resapan air hujan manual hasil temuan ilmuwan Indonesia asal Bogor. Sang ilmuwan terinspirasi untuk memberdayakan keberadaan mikro-organisme di dalam tanah seperti cacing, dan organisme kecil lainnya. Dari hasil riset sang ilmuwan, kita mendapat fakta bahwa siklus hidup mikro-organisme dalam tanah bisa dimanfaatkan sebagai media menciptakan jalur ikatan/ resapan air di dalam tanah yang dapat menjadi sebuah solusi untuk mencegah terjadinya penumpukan air dalam jumlah besar di atas tanah.
Seperti kita tahu, mikro-organisme hidup dengan mengolah unsur hara yang ada di dalam tanah. Mereka mengangkut sari pati tersebut ke dalam tanah dengan membentuk jalur terowongan-terowongan kecil yang kasat mata. Keberadaan jalur-jalur tersebut dapat kita manfaatkan sebagai jalur resapan air ke dalam tanah dan titik di mana air dapat diikat untuk kemudian dikembalikan lagi sebagai makanan bagi tumbuhan dan mikro-organisme yang hidup di atasnya.
Nah, berangkat dari pengetahuan tersebut, kita dapat memanfaatkan siklus hidup mikro-organisme bawah tanah dengan kebutuhannya akan unsur hara dengan cara memasukkan sisa-sisa sampah organik ke dalam lubang biopori.
Dengan begini, biopori malah jadi punya manfaat ganda-yang awalnya hanya sebagai sumur resapan pada tiap bangunan, ternyata juga dapat dimanfaatkan untuk tempah membuang sampah bahan-bahan organik.
Biopori sendiri pada dasarnya merupakan sebuah lubang layaknya sumur dengan diameter berkisar antara 10 hingga 30 cm dan kedalaman kurang lebih 1 meter. Kalau dulu cara membuat lubang biopori sulit dilakukan sendiri karena butuh alat berat dan tenaga yang besar, sekarang sudah ada alat khusus untuk membuat lubang tersebut. Jadi Anda tak perlu lagi repot menggali dan mengira-ngira ukuran kedalaman tanah yang sudah digali.
Lantas, sampah organik apa saja yang dapat dimasukkan ke dalam lubang biopori? Sisa-sisa buah dan sayur-sayuran serta daun-daun kering di taman adalah jenis sampah yang masuk kategori organik. Kinerja pengolahan sampah organik dengan mikro-organisme dalam tanah pada dasarnya merupakan prinsip pembuatan kompos secara alami. Jadi, selain mendapat area resapan air tanah dari jalur hidup mikro-organisme dalam tanah, dengan lubang biopori Anda juga menjadi penghasil kompos yang produktif. Kompos yang sudah terbentuk dapat Anda ambil dari bagian dalam lubang biopori dan dimanfaatkan untuk memupuk tanaman yang ada dalam taman Anda. Cara ini efektif membuat perputaran kegiatan yang ada jadi terus berputar, dari tanah, oleh tanah dan untuk tanah.
Jika di daerah asal penemunya (Bogor), lubagn biopori sudah diterapkan di banyak rumah tinggal warga, giliran Jakarta yang mulai terkena demam biopori. Gedung-gedung perkantoran pemerintah dan swasta serta area ruang terbuka hijau milik publik sudah mengaplikasikan teknik ini. Dengan aksi kecil yang sederhana ini, kita dapat berbuat sesuatu untuk kota Jakarta dan menjadi sebuah kontribusi nyata sebagai bagian dari aksi menyelamatkan bumi dari kehancuran alam yang semakin parah.
Ayo, ikuti langkah-langkah ini demi mewujudkan daerah resapan air yang makin banyak di lingkungan tempat kita tinggal:
Bagaimana, mudah bukan membuat lubang biopori sendiri?
Yuk, buat paling sedikit satu lubang biopori di halaman rumah agar air hujan punya tempat resapan yang baik dan tidak menciptakan banjir lagi.
Ya, menurut sejarahnya, innercourt lahir atas dasar kebutuhan untuk mendapat sirkulasi udara yang segar. Bangunan yang aslinya hanya punya pintu dan jendela sebagai jalur sirkulasi udara ternyata masih dirasa kurang memenuhi kebutuhan akan udara segar di dalam bangunan. Zaman dahulu memang bangunan yang ada kerap hanya punya 2 akses pintu yang berfungsi sebagai jalur keluar masuknya udara, yakni pintu masuk dan pintu keluar. Padahal, sering kali kondisi bangunan merupakan bangunan yang besar dan memanjang ke belakang. Idealnya, semakin besar bangunan, akses untuk mendapat sirkulasi udara yang baik juga harus diperbanyak. Maka kemudian dikenallah cara menghadirkan sirkulasi udara dengan cara membuat irisan/ bukaan di dalam bagian yang difungsikan sebagai innercourt.
Pada dasarnya istilah innercourt dapat berarti sebagai taman dalam. Istilah “taman” sering dipakai karena sebagian besar tatanan innercourt memang berupa tatanan taman. Tetepi sebenarnya, dalam ilmu arsitektur, innercourt merupakan sebuah area terbuka yang berada di bagian dalam bangunan. Area terbuka ini dapat diolah menjadi layaknya sebuah taman yang apik dan asri, namun bila tetap berupa area terbuka yang ditutup dengan paving block pun tidak masalah.
Membuat Innercourt itu Mudah, Kok!
Lalu, bagi Anda yang ingin membuat innercourt dalam hunian, faktor-faktor apa yang harus diperhatikan terlebih dahulu agar keberadaan innercourt dapat menjadi sebuah solusi yang baik?
Pertama-tama, perhatikan bentuk lahan Anda; apakah bentuknya memanjang ke samping, ke belakang atau sama besar di depan dan belakang, atau malah tidak beraturan bentuknya. Hal kedua yang harus diperhatikan adalah tandai di manakah area pusat/ jantung dalam rumah tempat Anda paling sering menghabiskan waktu bersama keluarga. Informasi ini akan dibutuhkan untuk menentukan posisi innercourt yang paling ideal dan efektif.
Setelah tahu di mana posisi innercourt dalam bangunan, Anda bisa mulai membuat opsi-opsi mengenai hal teknis lainnya, seperti soal apakah innercourt akan ditata layaknya taman atau hanya dibiarkan sebagai ‘lubang’ terbuka saja. Pertimbangkan juga apakah bagian atasnya ingin ditutup dengan atap/ teritisan atau tidak. Bila memang Anda ingin menutupnya, sebaiknya pilih penutup yang transparan sehingga dapat tampil seperti skylight yang tetap dapat meneruskan cahaya matahari ke dalam rumah. Material kaca tempered dapat jadi pilihan untuk mewujudkan ide ini.
Tatanan innercourt yang baik biasanya juga memperhatikan kondisi tipe perkerasan yang dipakai. Jadi sebaiknya Anda sudah bisa menentukan apakah permukaan tanahnya ingin ditutup dengan rumput, kerikil, paving blok atau dibiarkan terbuka begitu saja. Masing-masing cara menutup permukaan tanah yang disebut itu punya kelebihan dan kekurangan sendiri. Sesuaikan hal itu dengan kebiasaan, karakter dan gaya hidup Anda. Misalnya jika Anda bukan tipe yang senang dengan tampilan permukaan yang becek dan banyak genangan air, Anda bisa memilih untuk menutup permukaan tanah dengan rumput agar air yang menggenang dapat cepat meresap. Atau bisa juga pilih kerikil sebagai penutup tanah agar tampilannya lebih resik namun tetap apik.
Hal paling penting yang harus diingat adalah bahwa seberapa pun besar lahan Anda, sempit atau luas, selalu ada cara untuk dapat menciptakan innercourt di dalam lahan tersebut. innercourt juga tak memiliki ukuran standar, jadi sisa lahan sekecil apa tetap bisa diolah menjadi sebuah innercourt yang memberi kesegaran di dalam rumah. Rumah yang punya sirkulasi udara segar dengan sinar matahari yang sampai ke seluruh sudut dalam rumah pastinya akan membuat penghuni di dalamnya ikut mendapat kesegaran dan kesehatan yang maksimal.
Tips Praktis Menciptakan Innercourt di Dalam Hunian:
1. Biasakan untuk menyisakan sedikit saja lahan agar tidak langsung tertutup tembok batas dengan tetangga sebelah. Sisa lahan paling kecil sekalipun dapat dimanfaatkan sebagai innercourt kering di samping atau belakang rumah.
2. Jika Anda beruntung memiliki lahan yang luas, tatalah kebutuhan ruang Anda dalam beberapa blok bangunan. Hindari membangun hanya 1 blok bangunan besar saja. Sebar blok-blok bangunan tersebut di dalam area lahan. Beri jarak antar blok-blok bangunan tersebut agar tercipta innercourt-innercourt alami.
3. Bangunan Anda merupakan bangunan mungil di dalam lahan yang terbatas? Buat irisan sebagai bukaan innercourt di bagian samping bangunan. Kalau Anda cukup berani, buat irisan tepat di bagian tengah atau di bagian yang merupakan sudut tanggung. Cara ini merupakan cara untuk memaksimalkan fungsi ruang di dalam lahan yang terbatas.
Memberi warna pada dinding bangunan—biasanya dinding pembatas bangunan hanya di-finishing ala kadarnya, ada yang memilih teknik finishing acian semen polos, ada pula yang bahkan sengaja tidak meng-aci—lazimnya dilakukan dengan cara mengecat permukaan dinding tersebut. Ya, cara itu memang terlanjur dikenal sebagai cara yang paling mudah dilakukan.
Padahal, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat awam akan isu ramah lingkungan serta kian populernya pemakaian dinding polos ekspos semen, maka teknik pengolahan dinding ekspos semen agar tampil lebih menarik dengan wajah natural juga makin beragam.
Di antara berbagai teknik yang dilakukan, menutup dinding pembatas bangunan yang dibuat dari ekspos semen dengan tanaman merambat adalah ide yang menarik!
Abu-abu, putih atau hitam. Tiga warna itulah yang biasanya jadi warna andalan untuk menutup tembok pembatas lahan bangunan dengan lahan orang lain. Bosan? Wajar kalau Anda merasa bosan dengan tampilan warnanya yang itu-itu saja. Jika tampilan seperti itu sudah tidak menarik untuk dipandang lagi, mari coba pikirkan bersama tampilan seperti apa yang praktis namun dapat membuat tembok pembatas bangunan lebih atraktif. Kenapa tidak memanfaatkan kehadiran tanaman untuk menutup permukaan dinding ekspos?
Bukan tanaman berukuran besar seperti pohon akasia atau pohon kamboja, tentunya. Yang kami sarankan di sini adalah menggunakan tanaman rambat yang ditempelkan ke dinding dalam jarak yang berdekatan sehingga menutup dinding secara keseluruhan. Warna hijau dari tanaman seolah memberikan aksen warna yang menarik bagi tampilan dinding. Dinding ekspos semen yang tadinya berkesan dingin dan keras akibat warna abu-abu monokromnya dapat terlihat lebih lembut setelah ditambahi aksen tanaman rambat.
Tak salah memang jika keberadaan tanaman rambat disebut sebagai elemen yang dapat memperlunak tampilan ekspos material. Kehadiran tanaman merambat sebagai aksen warna dinding ekspos memang sudah diyakini kebenarannya. Terlebih lagi jika tanaman ini dirawat dengan seksama, pasti akan membuat tampilan dinding kian asri.
Lantas, pertanyaan selanjutnya pasti adalah jenis tanaman merambat mana yang cocok dipakai? Tanaman merambat menurut cara penanamannya terbagi menjadi 2 jenis, yaitu tanaman benalu dan tanaman yang ditanam. Tanaman benalu cenderung tumbuh dengan menumpang pada tanaman lain sebagai induknya sementara tanaman yang ditanam tergolong tanaman yang harus ditancapkan ke tanah dahulu sebelum bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
Dari 2 jenis tanaman ini, sebaiknya pilih jenis tanaman yang ditanam. Proses perawatannya memang lebih ekstra dibanding tanaman benalu namun hasilnya pun akan lebih memuaskan. Nah, dari jenis tanaman merambat yang ditanam ini, kita mengenal lagi jenis berikutnya yakni tanaman yang hanya berdaun saja dan tanaman yang berdaun dan berbunga.
Biasanya, pilihan orang berbeda-beda ketika sampai di tahap ini. Orang yang suka dengan tampilan warna-warni bunga pasti akan memilih tanaman yang ada bunga dan daun sekaligus. Namun, untuk kombinasi dengan tembok ekspos semen, sebaiknya pilih tanaman yang berdaun saja. Apa sebabnya? Tampilan tembok ekspos semen itu kuat mengusung gaya naturalis yang simpel dan apa adanya. Maka, tanaman yang pas dipadukan dengan gaya seperti itu adalah tipikal tanaman sejenis yang memancarkan kesan simpel namun harus punya keunikan yang khas. Cari tanaman yang karakter daunnya kuat—berwarna hijau pekat, berukuran cukup besar dengan susunan tulang yang tampak di permukaan disertai dengan akar tanaman yang menonjol.
Tanaman dolar adalah tanaman yang masuk dalam kriteria di atas. Sepintas lalu, bentuk tanaman ini hampir mirip dengan tanaman-tanaman lainnya yang lazim ditemui di pekarangan, memiliki batang utama dan batang daun. Daunnya bulat berwarna hijau, berukuran mulai dari jempol tangan hingga telapak tangan orang dewasa. Yang membuatnya unik dan istimewa adalah kemampuan tanaman ini untuk saling sambung-menyambung ketika ditanam berdekatan.
Tanaman ini memang masih kurang populer dibanding jenis tanaman rambat lainnya. Konsumen masih lebih banyak memilih jenis tanaman rambat yang berbunga. Padahal, tanaman ini juga dapat memberikan kesan indah sebagai penutup dinding ekspos material. Tekstur tanaman ini akan tampak makin cantik saat semua batangnya saling menyambung dengan batang lainnya secara alami.
Tanaman dolar lebih sering dipakai sebagai tanaman pengisi pekarangan dibanding hiasan di dalam rumah. Hal ini erat kaitannya dengan fungsi daun dolar yang dapat melindungi tembok rumah, Tembok yang ditutup daun dolar akan terlindungi dari cahaya matahari dan hujan—jadi tak perlu khawatir untuk mengecat ulang karena tembok tampak kusam.
Selain itu, tanaman ini dipercaya dapat menahan pantulan panas sinar matahari. Efeknya, suasana sekitar jadi lebih sejuk. Tanaman dolar juga dapat dipakai sebagai penyaring debu. Debu merupakan salah satu makanan tanaman ini. Jadi jika Anda ingin menyaring debu dengan cara alami, taruh saja tanaman ini di dalam atau luar ruang.
Menutup dinding ekspos dengan tanaman dolar merupakan pekerjaan yang mudah, Akar tanaman ini harus ditancapkan dahulu ke dalam tanah supaya nanti daunnya bisa tumbuh ke atas dan menempel di dinding—tanaman ini punya akar yang kuat sehingga bisa mencengkeram dinding, tak heran sering dipakai untuk menutup permukaan dinding ekspos hingga pagar beton.
Lihat juga jenis dolarnya—dolar yang daunnya besar atau kecil—karena jarak yang diperlukan untuk tanaman dolar yang daunnya lebih kecil relatif lebih rapat dibanding tanaman dolar yang daunnya lebih besar, dan sebaliknya. Biasanya, dolar yang ditanam ke dalam tanah paling banyak hanya delapan batang. Dalam pertumbuhannya kemudian, tanaman ini akan merambat serta saling menyambung satu dengan yang lainnya dan menciptakan tekstur serta pola yang alami.
Perawatan yang perlu dilakukan tergolong kategori perawatan yang sederhana sebab tanaman ini sudah mendapat makanan dari tanah dan debu di udara serta disirami oleh air hujan. Paling-paling Anda hanya perlu memangkas pertumbuhan daun dan batang yang tidak rapi. Biasanya, untuk tanaman dolar ukuran kecil, pemangkasan bisa dilakukan sebulan sekali.
Tanaman merambat lainnya yang dapat dipakai sebagai aksen warna dinding ekspos adalah sirih gading. Tanaman ini biasanya tumbuh merambat pada tanaman pohon. Warna daunnya merupakan perpaduan antara warna kuning dan hijau, memberi kesan gagah yang amat kuat. Sayangnya, pertumbuhan tanaman ini agak kurang rapih sehingga butuh perawatan yang lebih ekstra dibanding tanaman dolar. Alasan itulah yang membuat tanaman ini kurang populer.
Namun demikian, Anda tak perlu ragu untuk memanfaatkan tanaman ini sebagai alternatif. Karena jika dirawat dengan benar, tampilan tanaman ini justru lebih cerah berkat paduan warna daunnya. Satu lagi, tanaman ini cocok dipakai sebagai penutup dinding ekspos jika ada kolam di dekat tembok batas bangunan Anda. Akar tanaman ini yang panjang dan menjulur ke mana-mana akan hidup makin subur di dekat tanah yang beriklim lembab.
Jadi, tanaman yang mana yang akan Anda pilih untuk memberi aksen warna pada tembok batas bangunan? Tak ada lagi komentar bosan dengan abu-abu, hitam dan putih, ya! Buktikan bahwa tembok batas bangunan yang tadinya cuma warna ekspos semen pun bisa tampil menarik. Plus, ada manfaat lainnya lagi, membawa keasrian dan kesejukan dalam hunian. Selamat terinspirasi!
Ahli bangunan adalah orang yang sangat berjasa terhadap kita semua. Banyak tenaga, dedikasi dan perhatian telah mereka curahkan untuk membangun rumah kita. Melalu jasa mereka, telah terbangun kisa hidup kita. Holcim ingin memberikan apresiasi kepada para ahli bangunan atas pengabdiannya selama ini, dengan memberikan keriangan dan kebahagiaan melalui ajang sepak bola.
Holcim Gala Bola adalah kompetisi sepakbola yang diselenggarakan Holcim yang khusus bagi para ahli bangunan Holcim. Semua ahli bangunan di Jawa dan Bali boleh ikut menjadi peserta hanya dengan mendaftarkan diri beserta timnya dengan menyerahkan 15 guntingan logo Superbrands yang ada di sak semen Holcim. Setiap tim terdiri dari 15 pemain, dan tim-tim tersebut bisa mendaftar dengan mengirimkan formulir yang bisa didapatkan di toko-toko bangunan.
Gala Bola akan mulai digelar pada tanggal 27 Maret 2010 di 32 kota di Pulau Jawa. Di setiap kota, akan ada 32 tim yang akan bertanding untuk memperebutkan gelar juara di kota tersebut. Lalu pada tanggal 1 Mei 2010, para juara tersebut akan bertarung untuk menentukan siapa yang akan menjadi Juara Gala Bola. Tim yang menjadi Juara Gala Bola akan berkesempatan untuk menyaksikan salah satu perhelatan sepak bola terbesar di dunia, yang tahun ini diselenggarakan di Afrika Selatan.
Mau tahu siapa yang akan berangkat ke Afrika? ikuti update nya di website ini, dan tonton pertandingan Holcim Gala Bola 2010, setiap Sabtu dan Minggu tanggal 25 Maret - 18 April 2010 di jam 08.00 dan 14.30 di kota anda.
Ajak teman dan keluarga, ramai-ramai buat nonton bareng Holcim Gala Bola dan dukung tim jagoanmu!!
Holcim Gala Bola diselenggarakan di 32 kota di Pulau Jawa dan Bali :
Daftar Lapangan
Cities | Lapangan | Daerah | |
---|---|---|---|
1 | Sukabumi | Lap. Babakan Pendei Parung Kuda | Parung Kuda |
2 | Bandung | Lap. Gor | Sukajadi |
3 | Garut | Lap. Korem 062 Tarumanegara | Garut Kota |
4 | Tasikmalaya | Lap. Cigeureung | Cipedes |
5 | Cirebon | Lap. Arhanudse | Pilang Raya |
6 | Indramayu | Lap. Sindanglodra | MT. Haryono |
7 | Karawang | lap. PPK 5 Karyasari | Raya Amansari |
8 | Subang | Lap. Yonif 312 | Dangdeur |
9 | Jakarta | Lap. Kiamat | Meruya Utara Kembangan |
10 | Bekasi | Lap. Lodaya Serang | Cikarang Selatan |
11 | Bogor | Lap. Cilibende (belakang IPB) | |
12 | Depok | lap. Irekabs | |
13 | Tangerang | Lap. Garuda | Larangan Cipondoh |
14 | Serang | Lap.Kopasus | Pakpakan |
15 | Pandeglang | Lap. Rokoy Kaduhejo Pandeglang | Pandeglang |
16 | Lebak | Lap. Cilewung Rangkasibitung | Rangkasibitung |
17 | Yogyakarta | Lap. Dengung Sleman | Sriadi |
18 | Semarang | Lap. Kali Cari | Supriadi |
19 | Tegal | Lap Tegal Selatan | |
20 | Pekalongan | Lap. Sorogenen | Poncol |
21 | Kudus | Lap. Ngembal Rejo | Kec. bae |
22 | Surakarta | Lap. Kota Barat | Banjarsari |
23 | Cilacap | Lap. Komp. Perum Gunung Simping Cilacap | Cilacap Tengah |
24 | Purwokerto | Lapangan Rejasari | Purwokerto Barat |
Download DaftarLapangan-GalaBola.pdf