Selasa, 20 April 2010

Ubah Kendala Jadi Trik yang Memperkaya Tampilan!

Trend Dinding Semen Ekspos
Lokasi: Komunitas Salihara, Pasar Minggu-Jakarta Selatan

Lokasi: Komunitas Salihara, Pasar Minggu-Jakarta Selatan



Dahulu, tren yang berkembang dalam masyarakat memaksa bangunan harus tampil dengan polesan sehalus dan sesempurna mungkin. Tampilan dinding batu bata tak cukup hanya ditutup dengan acian semen semata. Setelah acian semen kering dan tampak halus sempurna, permukaan dinding yang sudah halus itu masih butuh dipoles lagi dengan cat beraneka warna sesuai selera pemilik hunian.

Belakangan, kecenderungan tersebut sedikit bergeser. Masyarakat yang tadinya tidak terlalu menyukai tampilan material yang diekspos secara lugas dan apa adanya, sedikit demi sedikit mulai berubah. Edukasi serta publikasi yang gencar dari para arsitek tentang keindahan tampilan material ekspos yang jujur dan apa adanya itu merupakan alasan utamanya. Maka, tak perlu kaget bila saat ini tampilan bangunan rumah yang mengusung konsep ekspos material makin mudah ditemui.

Ekspos dinding semen adalah contoh ekspos material yang paling digemari. Dari sudut pandang arsitek sebagai perancang bangunan, ekspos semen memiliki nilai estetis dan ekonomis yang cukup tinggi. Dengan membuat dinding ekspos semen, tampilan bangunan jadi tampak berbeda dengan bangunan kebanyakan, dan ini jadi nilai tambah bagi kredibilitas sang arsitek. Secara ekonomis, mengekspos semen tanpa finishing apa-apa akan membuat pengeluaran selama proses konstruksi jadi jauh berkurang. Biaya membeli cat dan ongkos kerja tukang dapat dipangkas. Secara langsung, proses konstruksi juga akan menjadi lebih cepat selesai dibanding jika harus menunggu sampai dinding selesai dicat semua.

Dari sudut pandang pengguna dan pemilik bangunan, ekspos semen pada dinding merupakan cara untuk mengurangi kandungan racun zat kimia yang beredar di dalam rumah. Cat dinding yang dipakai merupakan kategori material yang mengandung racun cukup besar dalam sebuah bangunan. Anda yang memiliki bayi dan anak-anak ada baiknya mengurangi penggunaan cat dalam bangunan. Penghematan yang terjadi dari ketiadaan cat dalam proses membangun juga merupakan hal yang signifikan untuk menekan biaya konstruksi.
Sulap Retak Rambut Jadi Aksen Dinding

Ada hal yang wajib diingat di balik segala keuntungan dan kelebihan penggunaan ekspos semen pada dinding. Anda paling tidak harus siap menghadapi retak rambut yang kerap terjadi pada masa-masa tertentu setelah dinding ekspos semen selesai dibuat. Retak rambut pada dinding ekspos semen biasanya terjadi karena pada awal pengeringan adukan plaster atau acian yang disebabkan oleh hilangnya kandungan air pada adukan tersebut secara cepat, misalkan karena air pada adukan terserap bata yang kering atau hilang kandungan air akibat terkena sinar matahari atau angin yg kencang. Untuk menghindarinya, sebaiknya permukaan bata atau material yang akan diplaster aci, dibuat lembab terlebih dahulu dengan membasahi dengan air agar tidak menarik air dalam adukan plaster/acian, dan harus dilindungi dari terik matahari.

Tanda-tanda semen ekspos mengalami retak rambut biasanya diawali dengan timbulnya guratan halus pada permukaan bidang. Anda tak boleh membiarkan hal ini terlalu lama karena guratan tersebut akan melebar dan menjadi rekahan besar yang berpotensi menjadi lubang.

Lantas, apa solusi praktis yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini? Biasanya, para tukang bangunan konvensional selalu menyarankan untuk menutup permukaan yang bergurat itu dengan plamir. Plamir adalah material yang dikenal dalam proses konstruksi untuk membuat permukaan bidang tampak halus dan bersih serta biasa juga dipakai sebagai alas permukaan bidang sebelum ditutup dengan cat yang merupakan finishing akhirnya.

Untuk retak rambut yang terjadi pada semen ekspos, plamir adalah solusi yang paling jitu. Biasanya, plamir berwarna putih dan bila dipoles pada guratan retak rambut akan menciptakan garis-garis yang cukup mengganggu permukaan dinding. Agar pulasan plamir tak merusak tampilan dinding, saat ini sudah tersedia pilihan plamir berwarna. Jika tak ingin pulasan plamir tampak kontras dengan warna abu-abu semen, artinya Anda harus memakai plamir berwarna abu-abu yang senada dengan warna semen. Namun, jika Anda termasuk golongan orang yang senang dengan tampilan kontras, pakai plamir yang warnanya berbeda dengan warna dinding ekspos semen.

Anda bisa memilih plamir dalam beraneka pilihan warna di supermarket bangunan terdekat langganan Anda. Biasanya, plamir dijual dalam kemasan kantong plastik beraneka ukuran.

Masalah utama ini justru merupakan celah yang dapat dimanfaatkan sebagai ajang bagi Anda untuk mengolah kreativitas dan inovasi. Coba saja bayangkan, tampilan guratan-guratan pada dinding ekspos semen yang diberi plamir berwarna justru menjadi sebuah aksentuasi menarik pada dinding yang tak dicat itu. Anda dapat membuat dinding ekspos semen kian berwarna sekaligus menjawab masalah utama semen ekspos.
Back To Nature dengan Jamur
Dinding ekspos semen yang terpapar sinar matahari rentan terkena jamur dan lumut yang menghasilkan perubahan warna. Perubahan warna menimbulkan corak-corak organik yang unik dan khas, juga kesan yang menyatu dengan lingkungan.

Dinding ekspos semen yang terpapar sinar matahari rentan terkena jamur dan lumut yang menghasilkan perubahan warna. Perubahan warna menimbulkan corak-corak organik yang unik dan khas, juga kesan yang menyatu dengan lingkungan.

Jika retak rambut adalah masalah utama semen ekspos, maka jamur merupakan masalah kedua yang mengintai. Tak beda dengan dinding yang dicat, dinding ekspos semen pun rentan ditumbuhi jamur, apalagi jika kadar kelembapan dinding ini cukup tinggi. Memang, usia semen ekspos hanya bertahan hingga 3 tahun. Lewat dari itu, berbagai masalah—termasuk jamur—akan silih berganti hadir.

Para ahli konstruksi bangunan sudah memiliki solusi untuk masalah ini, yakni dengan melapisi dinding ekspos semen menggunakan produk antijamur yang membuat jamur enggan hidup. Memakai produk smeen yang bersilika tinggi juga bagian dari solusi yang dapat ditempuh.

Namun, pernahkah Anda berpikir, kenapa tak membiarkan saja keberadaan jamur di dinding itu? Jamur yang dibiarkan menempel di dinding ekspos semen justru akan memperkuat kesan natural yang sejalan dengan semangat ekspos material. Warna dinding ekspos semen akan tampak kusam berkat keberadaan jamur. Dan tampilan kusam tersebut punya nilai estetis yang tinggi karena sukar diwujudkan dengan teknik konstruksi.

Kecantikan interior bangunan tak melulu soal resik, bagus dan rapi semata. Berkembangnya kesadaran desain yang tinggi membuat masyarakat awam cukup mudah menerima pergeseran tren dan teknik konstruksi. Menjadikan kendala yang ada di semen ekspos sebagai alternatif cara memperkaya tampilan interior bangunan merupakan trik yang perlu ditiru. Semangat back to nature tercapai, unsur keindahan visual juga tetap terpenuhi.