Selasa, 20 April 2010

Teknik Pewarnaan Dinding Selain Cat

Memberi warna pada dinding bangunan—biasanya dinding pembatas bangunan hanya di-finishing ala kadarnya, ada yang memilih teknik finishing acian semen polos, ada pula yang bahkan sengaja tidak meng-aci—lazimnya dilakukan dengan cara mengecat permukaan dinding tersebut. Ya, cara itu memang terlanjur dikenal sebagai cara yang paling mudah dilakukan.


Padahal, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat awam akan isu ramah lingkungan serta kian populernya pemakaian dinding polos ekspos semen, maka teknik pengolahan dinding ekspos semen agar tampil lebih menarik dengan wajah natural juga makin beragam.



Di antara berbagai teknik yang dilakukan, menutup dinding pembatas bangunan yang dibuat dari ekspos semen dengan tanaman merambat adalah ide yang menarik!


Tanaman Rambat, Solusi Cerdas Menutup Dinding Ekspos


Abu-abu, putih atau hitam. Tiga warna itulah yang biasanya jadi warna andalan untuk menutup tembok pembatas lahan bangunan dengan lahan orang lain. Bosan? Wajar kalau Anda merasa bosan dengan tampilan warnanya yang itu-itu saja. Jika tampilan seperti itu sudah tidak menarik untuk dipandang lagi, mari coba pikirkan bersama tampilan seperti apa yang praktis namun dapat membuat tembok pembatas bangunan lebih atraktif. Kenapa tidak memanfaatkan kehadiran tanaman untuk menutup permukaan dinding ekspos?


Bukan tanaman berukuran besar seperti pohon akasia atau pohon kamboja, tentunya. Yang kami sarankan di sini adalah menggunakan tanaman rambat yang ditempelkan ke dinding dalam jarak yang berdekatan sehingga menutup dinding secara keseluruhan. Warna hijau dari tanaman seolah memberikan aksen warna yang menarik bagi tampilan dinding. Dinding ekspos semen yang tadinya berkesan dingin dan keras akibat warna abu-abu monokromnya dapat terlihat lebih lembut setelah ditambahi aksen tanaman rambat.


Tak salah memang jika keberadaan tanaman rambat disebut sebagai elemen yang dapat memperlunak tampilan ekspos material. Kehadiran tanaman merambat sebagai aksen warna dinding ekspos memang sudah diyakini kebenarannya. Terlebih lagi jika tanaman ini dirawat dengan seksama, pasti akan membuat tampilan dinding kian asri.


Tanaman Apa yang Cocok?


Lantas, pertanyaan selanjutnya pasti adalah jenis tanaman merambat mana yang cocok dipakai? Tanaman merambat menurut cara penanamannya terbagi menjadi 2 jenis, yaitu tanaman benalu dan tanaman yang ditanam. Tanaman benalu cenderung tumbuh dengan menumpang pada tanaman lain sebagai induknya sementara tanaman yang ditanam tergolong tanaman yang harus ditancapkan ke tanah dahulu sebelum bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.


Dari 2 jenis tanaman ini, sebaiknya pilih jenis tanaman yang ditanam. Proses perawatannya memang lebih ekstra dibanding tanaman benalu namun hasilnya pun akan lebih memuaskan. Nah, dari jenis tanaman merambat yang ditanam ini, kita mengenal lagi jenis berikutnya yakni tanaman yang hanya berdaun saja dan tanaman yang berdaun dan berbunga.


Biasanya, pilihan orang berbeda-beda ketika sampai di tahap ini. Orang yang suka dengan tampilan warna-warni bunga pasti akan memilih tanaman yang ada bunga dan daun sekaligus. Namun, untuk kombinasi dengan tembok ekspos semen, sebaiknya pilih tanaman yang berdaun saja. Apa sebabnya? Tampilan tembok ekspos semen itu kuat mengusung gaya naturalis yang simpel dan apa adanya. Maka, tanaman yang pas dipadukan dengan gaya seperti itu adalah tipikal tanaman sejenis yang memancarkan kesan simpel namun harus punya keunikan yang khas. Cari tanaman yang karakter daunnya kuat—berwarna hijau pekat, berukuran cukup besar dengan susunan tulang yang tampak di permukaan disertai dengan akar tanaman yang menonjol.



Dolar, si Hijau Multimanfaat


tanaman-dolar


Tanaman dolar adalah tanaman yang masuk dalam kriteria di atas. Sepintas lalu, bentuk tanaman ini hampir mirip dengan tanaman-tanaman lainnya yang lazim ditemui di pekarangan, memiliki batang utama dan batang daun. Daunnya bulat berwarna hijau, berukuran mulai dari jempol tangan hingga telapak tangan orang dewasa. Yang membuatnya unik dan istimewa adalah kemampuan tanaman ini untuk saling sambung-menyambung ketika ditanam berdekatan.


Tanaman ini memang masih kurang populer dibanding jenis tanaman rambat lainnya. Konsumen masih lebih banyak memilih jenis tanaman rambat yang berbunga. Padahal, tanaman ini juga dapat memberikan kesan indah sebagai penutup dinding ekspos material. Tekstur tanaman ini akan tampak makin cantik saat semua batangnya saling menyambung dengan batang lainnya secara alami.


Tanaman dolar lebih sering dipakai sebagai tanaman pengisi pekarangan dibanding hiasan di dalam rumah. Hal ini erat kaitannya dengan fungsi daun dolar yang dapat melindungi tembok rumah, Tembok yang ditutup daun dolar akan terlindungi dari cahaya matahari dan hujan—jadi tak perlu khawatir untuk mengecat ulang karena tembok tampak kusam.


Selain itu, tanaman ini dipercaya dapat menahan pantulan panas sinar matahari. Efeknya, suasana sekitar jadi lebih sejuk. Tanaman dolar juga dapat dipakai sebagai penyaring debu. Debu merupakan salah satu makanan tanaman ini. Jadi jika Anda ingin menyaring debu dengan cara alami, taruh saja tanaman ini di dalam atau luar ruang.


Menutup dinding ekspos dengan tanaman dolar merupakan pekerjaan yang mudah, Akar tanaman ini harus ditancapkan dahulu ke dalam tanah supaya nanti daunnya bisa tumbuh ke atas dan menempel di dinding—tanaman ini punya akar yang kuat sehingga bisa mencengkeram dinding, tak heran sering dipakai untuk menutup permukaan dinding ekspos hingga pagar beton.


Lihat juga jenis dolarnya—dolar yang daunnya besar atau kecil—karena jarak yang diperlukan untuk tanaman dolar yang daunnya lebih kecil relatif lebih rapat dibanding tanaman dolar yang daunnya lebih besar, dan sebaliknya. Biasanya, dolar yang ditanam ke dalam tanah paling banyak hanya delapan batang. Dalam pertumbuhannya kemudian, tanaman ini akan merambat serta saling menyambung satu dengan yang lainnya dan menciptakan tekstur serta pola yang alami.


Perawatan yang perlu dilakukan tergolong kategori perawatan yang sederhana sebab tanaman ini sudah mendapat makanan dari tanah dan debu di udara serta disirami oleh air hujan. Paling-paling Anda hanya perlu memangkas pertumbuhan daun dan batang yang tidak rapi. Biasanya, untuk tanaman dolar ukuran kecil, pemangkasan bisa dilakukan sebulan sekali.



Sirih Gading, Alternatif Lainnya


sirih-gading


Tanaman merambat lainnya yang dapat dipakai sebagai aksen warna dinding ekspos adalah sirih gading. Tanaman ini biasanya tumbuh merambat pada tanaman pohon. Warna daunnya merupakan perpaduan antara warna kuning dan hijau, memberi kesan gagah yang amat kuat. Sayangnya, pertumbuhan tanaman ini agak kurang rapih sehingga butuh perawatan yang lebih ekstra dibanding tanaman dolar. Alasan itulah yang membuat tanaman ini kurang populer.


Namun demikian, Anda tak perlu ragu untuk memanfaatkan tanaman ini sebagai alternatif. Karena jika dirawat dengan benar, tampilan tanaman ini justru lebih cerah berkat paduan warna daunnya. Satu lagi, tanaman ini cocok dipakai sebagai penutup dinding ekspos jika ada kolam di dekat tembok batas bangunan Anda. Akar tanaman ini yang panjang dan menjulur ke mana-mana akan hidup makin subur di dekat tanah yang beriklim lembab.


Jadi, tanaman yang mana yang akan Anda pilih untuk memberi aksen warna pada tembok batas bangunan? Tak ada lagi komentar bosan dengan abu-abu, hitam dan putih, ya! Buktikan bahwa tembok batas bangunan yang tadinya cuma warna ekspos semen pun bisa tampil menarik. Plus, ada manfaat lainnya lagi, membawa keasrian dan kesejukan dalam hunian. Selamat terinspirasi!